Ya aku sedang rasakan itu, mereka berbondong-bondong menyerbuku dan memaksa masuk..
Aku bisa menjadi lebih pendiam dari sebelumnya bahkan lebih tertutup secara lahiriah, namun dalam batin aku sedang berusaha untuk mendorong mereka keluar dengan sekuat tenaga agar kepedihan itu tak menyambangiku lagi, namun pekerjaanku sia-sia.. Kekuatannya malah semakin meningkat ia berhasil mendobrak pintu, akupun terhempassss... Pyuuuhh~
Diapun berhasil masuk!
Namun ia mengajakku berbicara bahwa salahku yang terlalu menumpukkan masalah dan beban fikiran,harus nya aku lebih terbuka lebih bisa legowo dan membebaskan semua perasaan itu..
Aku malah menghalangi celah Tuhan untuk datang, ah saat seperti itu aku selalu lupa ada Tuhan yang paling setia untuk menenangkan hatiku, mendamaikan jiwaku..
Namun untungnyaaa, aku tak larut dalam pedih itu Tuhan sendirilah yang ingatkan aku bahwa "Ia sumber dari segala sumber perasaan yang ada di dalam diriku"..
Dalam sendiri, gelap dan sunyiii Engkau hadir dengan seutas cahaya...
Saat bibir kelu dan tak seorangpun mampu mengerti..
Hatiku berbisik padaMu, menceritakan apa yang aku rasakan ini..
Hanya air mata yang mampu mengerti..
Dan aku rasakaan betul kehadiranMu Tuhankuuuuuuu.....
Terimakasih untuk tetap membimbingndan menuntunku menuju istana termegahMu!
Anakmu,
Tresna Munggaran